Minggu, 25 Maret 2012


BERMAIN MELONCAT DADU UNTUK MENGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI
MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah bermain







Oleh :
Ina Martina
0903026



PROGRAM PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2012


KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan rasa syukur bagi-Nya dengan ketetapan serta kebijakan-Nya. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para sahabat-sahabatnya.
Penyusun menghaturkan banyak-banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membagi, mendukung, serta mendoakan, baik yang telah menyalurkan tenaga, fikiran dan materi atas segala yang terasa maupun tidak langsung atau yang langsung dalam penulisan makalh ini. Tanpa doa dan dorongan serta motivasi dan dorongannya maka makalah ini terbentuk.
Atas ridho dan karunia-Nya pula maka maklah ini terbentuk dengan judul Bermian Lompat Dadu Untuk Mngenalkan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini, walaupun dengan segala bentuk kekuranganya dan jauh dari kesan kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya mulik Allah semata.
Maka kritik dan saran para pembaca semuanya akan sangat ditunggu dan diterima demi tercapainya perbaikan dalam penilisan makalh selanjutnya.
Wassalam


 Penyusun





DAFTAR ISI
Daftar isi
Kata pengantar
Bab 1 pendahuluan
1.    A Latar belakang
1.    B Rumusan masalah
1.    C Tujuan Penulisan
1.    D Metode penulisan
1.    E sistematika penulisan
Bab 2 bermain melompat dadu angka untuk mngenalkan lambang bilangan pada anak usia dini
2.    A Alat main
2.    B Cara permainanan
Bab 3 analisis
3.    A Kajian teori
3.    B Uji coba permainan dan wawancara
Bab 4 kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA





BAB I PENDAHULUAN
1.      A Latar Belakang 
Bermain merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat dipisahkan dari anak, bermain merupakan dunia mereka, maka dari itulah kegiatan bermain sambil belajar yang harus dikembangkan pada anak usia dini.  Berbagai bentuk permainan beragam yang dimainkan oleh anak dengan teman sebayanya, bahkan dengan orang dewasa disekitarnya sekalipun.
Banyak aspek perkembangan yang bisa dikembangkan melalui permainan. Salah satunya adalah kemampuan kognitif anak. Kemampuan kognitif anak ikut mempengaruhi pola fikir bermain mereka maka dari itu bermain itu tidak hanya menuntut kegiatan yang aktif secra fisik semata namun juga harus mengaktifan kemampuan berfikir logis matematis mereka.
Karakteristik anak usia dini beradap pada tahap sensorimotor menurut Piaget, kemampuan kognitif mereka pada tahap ini adalah dimana mereka belum dapat berfikir secara abstrak, mereka baru dapat berfikir secara konkret. Maka mereka hanya akan mengenal konsep pengetahuan dengan benda-benda yang nyata.
Untuk itulah maka dalam mengembangkan logis matematis mereka, dalam mengenalkan bilangan dengan lambang bilangannya melalui benda konkret seperti halnya dengan  media Dadu Angka yang dikemas dalam permainan melompat dadu. Maka dari kegiatan bermain ini diharapakan dapat mengenalkan lambang bilangan secra kongkret.
I.       B  Rumusan Masalah
1)      Bagaimanakah permainan melompat dadu itu ?
2)      Bagaimana bermain melompat dadu dapat mengenalkan lambang bilangan pada anak nusia dini ?
I.       C Tujuan Penulisan
1)      Untuk mengetahui permainan melaompat dadu angka
2)      Untuk mengetahui bermain melompat dadu angka dapat mengenalkan lambang bilangan pada anak usia dini
I.       D Metode Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.         A latar belakang
I.         B Rumusan masalah
I.         C Tujuan penulisan
I.         D Metode penulisan
I.         E Sistematika penulisan
BAB 2 BERMAIN MELOMPAT DADU ANGKA UNTUK MENGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI
2.        A Alat main
2.        B Cara permainan
BAB 3 ANALISIS
3.      A Kajian teori
3.        B praktek anak
BAB 4 KESIMPULAN
I.     E Sistematika Penulisan
Pada penulisan makalah ini penulis menggunakan studi litelatur dan studi pustaka yang dimulai dari bab 1 tentang pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan , dan sistematika penulisan. Selanjutnya bab 2 berisikan tentang bermian melompat dadu angka untuk mngenalkan lambang bilangan pada anak usia dini. Lalu bab 3 berisikan analisis kajian teori dan ujicoba permainan serta hasil wawancara. Dan terakhir bab 4 berisikan kesimpulan.

BAB 2 BERMAIN MELOMPAT DADU ANGKA UNTUK MNGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA 4-5 TAHUN
2. A Alat Permainan/ Media
Adapun media yang digunakan dalam permainan ini adalah, sebagai berikut :
1)      Dadu angka
2)      Anak
3)      Halaman yang luas
Dalam menetapkan media permainan maka guru harus bmemperhatikan keamanan dan keawetan mainan tersebut, maka Dadu angka yang dipakai dalam permainan ini adalah dadu angka yang terbuat dari kain flanel. Bahan yang dibutuhkan dalam membuat dadu angka adalah :
a)      Kain flanel
b)      Busa atau kapas
c)      Jarum jahit
d)     Benang jahit
e)      Gunting
Cara membuatnya adalah, pertama buatlah pola persegi dan lambang bilangan yang akan dikenalakan  berjumlah enam dengan ukuran yang sama berbentuk persegi pada kain flanel. Kedua guntinglah kain flanel dengan mengikuti pola yang sudah dibuat tadi. Ketiga jahitlah kain flanel yang sudah berbentuk persegi tadi satu persatu sehingga membentuk persegi, namun ada satu sisi yang belum tertiutup untuk memasukan busa atau kapas.keempat  Tempelkanlah bentuk huruf-huruf di atas permukaan kain flanelnya. Dan terakhir masukan busa atau kapas kemudian jahitlah. Sehingga membentuk dadu seperti gambar berikut ini
                               

2. B Cara memainkan permainannya :
Dalam memainkan permainan ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1)      Anak melemparkan dadu sesuai dengan keinginannya
2)      Setelah dilempar, mintalah anak untuk menyebutkan bilangan tersebut
3)      Lalu suruhlah anak untuk melompat sebanyak angka yang ia sebutkan
4)      Jika benar maka berilah kesempatan pada anak untuk menunjukan lambang bilangannya pada angka dadu tersebut



BAB 3 ANALISIS
3. A Kajian Teori
Menurut Elizabeth Hurlock (dalam Yunus,2009:13) bahwa bermain itu dibagi menjadi dua kategori, yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Yang termasuk kedalam bermain aktif diantaranya adalah:
1)      Bermain bebas dan spontan, biasanya rata-rata dimainkan oleh anak usia 3 sampai 2 bulan. Bermian bebas dan spontan ini biasanya dilakukan dimana saja dan kapan saja. Bayi usia 2-3 bulan biasanya tiba-tiba menendang, meraih benda.
2)      Bermain peran,dimana dalam permainan ini anak-anak menggunakan daya imajinasi mereka dalam melakukan permainan. Misalnya anak bermian pasar-pasaran ada yang menjadi pembeli dan ada yang menjadi penjual.
3)      Mengumpulkan benda-benda, dalam permainan ini anak-anak mngumpulkan benda-benda yang menarik perhatiannya, seperti mengumpulkan biji-bijian yang menurut mereka unik walaupun tidak tau kegunaannya.
4)      Membangun dan menyusun, dalam permianan ini anak-anak menggunakan berbagi jenis benda-benda yang dapat dijadikan suatu hasil karya. Misalnya bermain pasir membuat gunung, istana, dan sebagainya.
5)      Permainan games dan olah raga, dalam permainan ini anak-anak melakukan pertandingan antara anak satu dengan lainnya atau dalam kelompok untuk menguji kemampuan mereka masing-masing.
6)      Bermain musik, dimana dalam permainan ini melibatkan aktivitas anak dalam seni musiknya, seperti tiba-tiba disekolah anak memukul-mukul meja atau menari-nari.
7)      Melakukan penjelajahan, dalam permainan ini anak melakukan aktivitas eksplorasi untuk m,eneliti atau menelaah sesuatu yang melibatkan alam bebas. Misalnya karyawisata.
8)      Melamun, dalam aktivitas ini anak mengggunakan imajinasi mereka nuntuk memikirkan sesuatu yang mereka inginkan, maka secara sepintas mereka sedang aktif berfikir, misalnya melamun sedang meniki kapal besar, atau sedang memiliki mobil besar, dan sebagainya.
9)      Bermain komputer, dimana dalam aktivitas ini anak juga menggunakan daya fikir mereka dalam melakukan permaianan yang berasal dari komputer.
Yang termasuk kedalam permianan pasif diantaranya adalah :
1)      Membaca, dalam aktivitas ini anak sedang melakukan daya kemampuan bahasanya, misalnya membaca buku cerita tentang binatang.
2)      Melihat dan membaca komik, misalnya dalam aktivitas ini anak membaca komik sinchan, dan lainnya.
3)      Menonton film atau televisi, dalam aktivitas ini anak bermain dengan menggunakan media televisi, misalnya menonton fil doraemon, songebob squarepants, dan lainnya.
4)      Mendengarkan radio, dalam aktivitas ini anak mengggunakan indra pendengarannya, misalnya mendengarkan cerita dari radio.
5)      Mendengarkan musik, anak-anak beraktivitas mendengarkan musik. Misalnya mnedengarkan musik dari hanphone lagu-lagu anak..
Sejalan dengan kategori bermain diatas maka bermain meloncat bdadu angka dapat masuk kedalam kategori jenis bermain aktif yang maka bisa dimasukan  kedalam jenis bermain games dan olahraga. Dimana dalam permianan ini menuntut anak untuk menggunakan kemampuan motorik kasarnya dan kemampuan kognitifnya, walaupun permainan ini tidak harus selalu dipertandingkan akan tetapi dalam satu waktu permainan ini juga bisa dipertandingkan oleh banyak anak. Dalam permainan ini juga anak dituntut untuk dapat berfikir secara aktif dan menggunakan fisik secara aktif,yang berfungsi untuk mengembangkan kemampuan motorik anak dan mengembangkan kemampuan intelegensi anak. Seperti yang menurut Yunus abidin (2009:28) bahwa fungsi bermain itu diantaranya adalah:
1)      Mengembangkan kemampuan motorik anak, dimana anak menyeimbangakan gerakan fisik dengan fikiran mereka. Ini berarti bermain melompat dadu sangat berguna bagi anak untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.
2)      Mengembangkan kemampuan intelektual (kognitif0 , dimana dalam bermain melompat dadu angka anak diberikan kesempatan untuk menggunakan indra pendengaran dan penglihatan. Menyeimbangakan antara indra penglihatan dan kemampuan berfikir mereka dengan cara mnebak huruf yang dilemparkan lalu mnyeimbangkan banyak angka dengan aktivitas melompatnya.
Maka jenis permaian melompat dadu angkat dapat dikategorikan sebagai permaian games atau olahraga yang dapat mengembangkan kemampuan motorik dan kemampuan daya berfikir anak.
Selain itu juga beberapa asumsi perkembangan kognitif anak dalam bermain menurut Piaget (Yunus abidin.2009:33)
“Pada saat anak bermain, mereka akan mengasimilasi berbagai ide dan pikiran baru. Ketika informasi atau situasi yang diketahuinya tidak sejalan dengan apa yang mereka telah ketahui, anak akan mengalami keputusasaan (disequilibrium). Pada saat itu anak akan mencoba mnguasai informasi tersebut melauli proses akomodasi (mengadaptasi informasi tersebut dengan infprmasi yang ada sebelumnya ) sehingga akan terbentuk pola pemahaman baru pada anak (equilibrium)”
“Lebih jauh piaget yakin bahwa bermain merupakan aktivitas asimilasi utama anak mengintegrasikan realitas dialami kedalam struktur mentalnya, secra praktis menghasilkan bentuk ide-ide baru,dan membangun makna atas pengalamanya tersebut. Melalui bermain, anak intuitif mengekspresikan berbagai elemen pengalamannnya yang tidak sejalan dengan pengetahuan awalanya menjadi sebauah pengetahuan siap barunya yang akan digunakan untuk menginterpretasikan dan mengekspresikan makna”
Berdasarkan karakteristik proses diatas maka bermain melompat dadu angka ini juga bagian yang akan memberikan peran terhadap proses pembentukan pengetahuan baru bagi anak dalam hal ini pngetahuan kognitifnya. Sebelkumnya anak hanya mengetahui bahawa nama-nama angak-angka itu bagi mereka dalah sebuah niali perhitungan yang dimana sebelumnya mereka tidfak mngenal bahwa angka itu memiliki lambang masing-masing ini meruppakan proses bagian dari asimilasi dan skema (pengalaman /pengetahuan awal). Setelah itu melanjut pada proses kognitif selanjutnya dengan melempar dadu yang berisikan lambang-lambang angka yang harus mereka kuasai, mereka akan menyatukan pengetahuan awal dengan pengetahuan baru yakni bahwa setiap angka memilikin lambang dengan melibatkan aktivitas fisik ini merupakan proses akomodasi. Dan terakhir anak aakan menyeimbangakn pengetahuannnhya itu dan mempertahankannya dalam kemampuan logis mereka dan menjadi pngetahuan baru dan ini merupakan proses equilibrium.
3. B Ui Coba Permaian
Pada tahap awal diujicobakan permainan ini kepada anak umur 3 tahun, karena jenis permainan ini dapat diperkenalkan pada anak umur 3 tahun walaupun hanya sebatas memperkanalkan permainnya bukan untuk menanamkan kemampuan supaya harus dimiliki anak. Selain itu juga karena anak umur 3 tahun ini sudah memiliki kmampuan dalam mngetahui angka-angka antara 1-5.
Uji coba dilakukan diluar ruangan yakni out door, karena agar menyatu dengan alam sekitar sehingga anak tidak bosan dan tidak jenuh dalam melakukan permainnya.
Sebelum menginjak pada permainan tahap awalnya, anak diatany untuk bercerita apakah dia tau angka berapa saja, ternyata anak menjawab mngetahui hingga angka 1-5 dengan cara mnyebutkannya satu persatu walaupun tanpa disuruh. Lalu anak diajak untuk bermain langsung :
Pertama anak diajak untuk melempar dadunya


Disini terlihat bahwa anak sangat antusias dan senang dalam melempar dadu karena mungkin ini adalah merupakan suatu kegiatan yang ajaib bagi nmereka harus melempar-lempar benda.
Kedua, anak setelah melempar dadu diajak untuk menyebutkan angka dadunya 


Disini nampak telihat  anak sedang serius berfikir, mungkin ini merupkan proses pengembangan kognitifnya.
Ketiga setelah menyebutkan angka yang ia dapatkan maka ajaklah untuk melompat sebanyak angka yang ia sebutkan
Foto-0210.jpg
Foto-0208.jpg
Anak telihat senang dengan melompat yang ia lakukan, tidak nampak raut muka yang sedihb atay bingung bahkan bosan yang terlihat raut muka yang mneyenangkan.
Hasil Wawancara
Nama anak : Sigit Suhada
Umur : 3 tahun
Pertanyaan :
Sigit tau angka berapa aja ?
Jawaban anak :
Dede mah tau angka 1 2 3 4 5
Pertanyaan :
Yang angka satu yang mana ya? (sambil menunjukan dadu angka)
Jawaban anak :
Yang ini (menunjukan lambang bnilangan angka 1 )
Pertanyaan :
Tadi senang gak main lempar dadu sama melonpat ?
Jawaban anak :
Senang  ko
Sigit tau sekarang yang mana yang angka 1 ?
Jawaban anak :
Iya yang warnanya merah (sambil menunjukan dadu)



BAB 4 KESIMPULAN
1)      Bermain melompat dadu angka adalah merupakan sejenis prmainan games olah raga, dimana anak melempara dadu angka dan menyebutkannya kemudian hasilnya ia melompat sebanyak angka yang ia sebutkan. Secara rinci proses bermainnya Anak melemparkan dadu sesuai dengan keinginannya. Setelah dilempar, mintalah anak untuk menyebutkan bilangan tersebut.Lalu suruhlah anak untuk melompat sebanyak angka yang ia sebutkan. Jika benar maka berilah kesempatan pada anak untuk menunjukan lambang bilangannya pada angka dadu tersebut.
2)      Bermain melompat dadu angka dapat mnenganlakn lambang bilangan kepada anak, disini anak akan mngenal angka melalui dadu yang ia lemparkan terlebih dahulu lalu menggunakannya dalam lompatan-lompatan yang harus ia lakukan. Bermain lompat dadu angka ini dapat diperkenalkan mulai anak usia 3 tahun. Dalam permianan ini anak terlihat nampak bahagia dan senang karena permianan ini mudah dimengerti anak.













DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2009. Bermain Pengantar Bagi Penerapan Beyond Centres And Circle Time (BCCT). Bandung: Rizqi Press
Suyanto, Slamet.2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta; Hikayat Publising