BERMAIN
MELONCAT DADU UNTUK MENGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA DINI
MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu
Tugas Mata Kuliah bermain
Oleh :
Ina
Martina
0903026
PROGRAM PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
KAMPUS CIBIRU
UNIVERSITAS PENDIDIKAN
INDONESIA
BANDUNG
2012
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah atas segala nikmat dan
rasa syukur bagi-Nya dengan ketetapan serta kebijakan-Nya. Shalawat serta salam
senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarganya, dan para
sahabat-sahabatnya.
Penyusun menghaturkan banyak-banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu, membagi, mendukung, serta
mendoakan, baik yang telah menyalurkan tenaga, fikiran dan materi atas segala
yang terasa maupun tidak langsung atau yang langsung dalam penulisan makalh
ini. Tanpa doa dan dorongan serta motivasi dan dorongannya maka makalah ini
terbentuk.
Atas ridho dan karunia-Nya pula maka maklah
ini terbentuk dengan judul Bermian
Lompat Dadu Untuk Mngenalkan Lambang Bilangan Pada Anak Usia Dini, walaupun dengan segala bentuk kekuranganya
dan jauh dari kesan kesempurnaan, karena kesempurnaan hanya mulik Allah semata.
Maka kritik dan saran para pembaca semuanya
akan sangat ditunggu dan diterima demi tercapainya perbaikan dalam penilisan
makalh selanjutnya.
Wassalam
Penyusun
DAFTAR ISI
Daftar
isi
Kata
pengantar
Bab
1 pendahuluan
1. A
Latar belakang
1. B
Rumusan masalah
1. C
Tujuan Penulisan
1. D
Metode penulisan
1. E
sistematika penulisan
Bab
2 bermain melompat dadu angka untuk mngenalkan lambang bilangan pada anak usia dini
2. A
Alat main
2. B
Cara permainanan
Bab
3 analisis
3. A
Kajian teori
3. B
Uji coba permainan dan wawancara
Bab
4 kesimpulan
DAFTAR
PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
1.
A
Latar Belakang
Bermain merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat
dipisahkan dari anak, bermain merupakan dunia mereka, maka dari itulah kegiatan
bermain sambil belajar yang harus dikembangkan pada anak usia dini. Berbagai bentuk permainan beragam yang dimainkan
oleh anak dengan teman sebayanya, bahkan dengan orang dewasa disekitarnya
sekalipun.
Banyak aspek perkembangan yang bisa dikembangkan
melalui permainan. Salah satunya adalah kemampuan kognitif anak. Kemampuan
kognitif anak ikut mempengaruhi pola fikir bermain mereka maka dari itu bermain
itu tidak hanya menuntut kegiatan yang aktif secra fisik semata namun juga
harus mengaktifan kemampuan berfikir logis matematis mereka.
Karakteristik anak usia dini beradap pada tahap
sensorimotor menurut Piaget, kemampuan kognitif mereka pada tahap ini adalah
dimana mereka belum dapat berfikir secara abstrak, mereka baru dapat berfikir
secara konkret. Maka mereka hanya akan mengenal konsep pengetahuan dengan
benda-benda yang nyata.
Untuk itulah maka dalam mengembangkan logis
matematis mereka, dalam mengenalkan bilangan dengan lambang bilangannya melalui
benda konkret seperti halnya dengan
media Dadu Angka yang dikemas dalam permainan melompat dadu. Maka dari
kegiatan bermain ini diharapakan dapat mengenalkan lambang bilangan secra
kongkret.
I.
B Rumusan Masalah
1) Bagaimanakah
permainan melompat dadu itu ?
2) Bagaimana
bermain melompat dadu dapat mengenalkan lambang bilangan pada anak nusia dini ?
I.
C
Tujuan Penulisan
1) Untuk
mengetahui permainan melaompat dadu angka
2) Untuk
mengetahui bermain melompat dadu angka dapat mengenalkan lambang bilangan pada
anak usia dini
I.
D
Metode Penulisan
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.
A latar belakang
I.
B Rumusan masalah
I.
C Tujuan penulisan
I.
D Metode penulisan
I.
E Sistematika penulisan
BAB
2 BERMAIN MELOMPAT DADU ANGKA UNTUK MENGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA
DINI
2.
A Alat main
2.
B Cara permainan
BAB
3 ANALISIS
3. A
Kajian teori
3.
B praktek anak
BAB
4 KESIMPULAN
I.
E
Sistematika Penulisan
Pada
penulisan makalah ini penulis menggunakan studi litelatur dan studi pustaka
yang dimulai dari bab 1 tentang pendahuluan yang berisikan tentang latar
belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan , dan sistematika penulisan.
Selanjutnya bab 2 berisikan tentang bermian melompat dadu angka untuk
mngenalkan lambang bilangan pada anak usia dini. Lalu bab 3 berisikan analisis
kajian teori dan ujicoba permainan serta hasil wawancara. Dan terakhir bab 4
berisikan kesimpulan.
BAB
2 BERMAIN MELOMPAT DADU ANGKA UNTUK MNGENALKAN LAMBANG BILANGAN PADA ANAK USIA
4-5 TAHUN
2.
A Alat Permainan/ Media
Adapun media yang digunakan dalam
permainan ini adalah, sebagai berikut :
1) Dadu
angka
2) Anak
3) Halaman
yang luas
Dalam
menetapkan media permainan maka guru harus bmemperhatikan keamanan dan keawetan
mainan tersebut, maka Dadu angka yang dipakai dalam permainan ini adalah dadu
angka yang terbuat dari kain flanel. Bahan yang dibutuhkan dalam membuat dadu
angka adalah :
a) Kain
flanel
b) Busa
atau kapas
c) Jarum
jahit
d) Benang
jahit
e) Gunting
Cara membuatnya adalah, pertama
buatlah pola persegi dan lambang bilangan yang akan dikenalakan berjumlah enam dengan ukuran yang sama
berbentuk persegi pada kain flanel. Kedua guntinglah kain flanel dengan
mengikuti pola yang sudah dibuat tadi. Ketiga jahitlah kain flanel yang
sudah berbentuk persegi tadi satu persatu sehingga membentuk persegi, namun ada
satu sisi yang belum tertiutup untuk memasukan busa atau kapas.keempat Tempelkanlah bentuk huruf-huruf di atas
permukaan kain flanelnya. Dan terakhir masukan busa atau kapas
kemudian jahitlah. Sehingga membentuk dadu seperti gambar berikut ini
2. B Cara memainkan
permainannya :
Dalam
memainkan permainan ini langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
1) Anak
melemparkan dadu sesuai dengan keinginannya
2) Setelah
dilempar, mintalah anak untuk menyebutkan bilangan tersebut
3) Lalu
suruhlah anak untuk melompat sebanyak angka yang ia sebutkan
4) Jika
benar maka berilah kesempatan pada anak untuk menunjukan lambang bilangannya
pada angka dadu tersebut
BAB
3 ANALISIS
3. A Kajian Teori
Menurut
Elizabeth Hurlock (dalam Yunus,2009:13) bahwa bermain itu dibagi menjadi dua
kategori, yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Yang termasuk kedalam bermain
aktif diantaranya adalah:
1) Bermain
bebas dan spontan, biasanya rata-rata dimainkan oleh anak usia 3 sampai 2
bulan. Bermian bebas dan spontan ini biasanya dilakukan dimana saja dan kapan
saja. Bayi usia 2-3 bulan biasanya tiba-tiba menendang, meraih benda.
2) Bermain
peran,dimana dalam permainan ini anak-anak menggunakan daya imajinasi mereka
dalam melakukan permainan. Misalnya anak bermian pasar-pasaran ada yang menjadi
pembeli dan ada yang menjadi penjual.
3) Mengumpulkan
benda-benda, dalam permainan ini anak-anak mngumpulkan benda-benda yang menarik
perhatiannya, seperti mengumpulkan biji-bijian yang menurut mereka unik walaupun
tidak tau kegunaannya.
4) Membangun
dan menyusun, dalam permianan ini anak-anak menggunakan berbagi jenis
benda-benda yang dapat dijadikan suatu hasil karya. Misalnya bermain pasir
membuat gunung, istana, dan sebagainya.
5) Permainan
games dan olah raga, dalam permainan ini anak-anak melakukan pertandingan
antara anak satu dengan lainnya atau dalam kelompok untuk menguji kemampuan
mereka masing-masing.
6) Bermain
musik, dimana dalam permainan ini melibatkan aktivitas anak dalam seni
musiknya, seperti tiba-tiba disekolah anak memukul-mukul meja atau menari-nari.
7) Melakukan
penjelajahan, dalam permainan ini anak melakukan aktivitas eksplorasi untuk
m,eneliti atau menelaah sesuatu yang melibatkan alam bebas. Misalnya
karyawisata.
8) Melamun,
dalam aktivitas ini anak mengggunakan imajinasi mereka nuntuk memikirkan
sesuatu yang mereka inginkan, maka secara sepintas mereka sedang aktif
berfikir, misalnya melamun sedang meniki kapal besar, atau sedang memiliki
mobil besar, dan sebagainya.
9) Bermain
komputer, dimana dalam aktivitas ini anak juga menggunakan daya fikir mereka
dalam melakukan permaianan yang berasal dari komputer.
Yang
termasuk kedalam permianan pasif diantaranya adalah :
1) Membaca,
dalam aktivitas ini anak sedang melakukan daya kemampuan bahasanya, misalnya
membaca buku cerita tentang binatang.
2) Melihat
dan membaca komik, misalnya dalam aktivitas ini anak membaca komik sinchan, dan
lainnya.
3) Menonton
film atau televisi, dalam aktivitas ini anak bermain dengan menggunakan media
televisi, misalnya menonton fil doraemon, songebob squarepants, dan lainnya.
4) Mendengarkan
radio, dalam aktivitas ini anak mengggunakan indra pendengarannya, misalnya
mendengarkan cerita dari radio.
5) Mendengarkan
musik, anak-anak beraktivitas mendengarkan musik. Misalnya mnedengarkan musik
dari hanphone lagu-lagu anak..
Sejalan
dengan kategori bermain diatas maka bermain meloncat bdadu angka dapat masuk
kedalam kategori jenis bermain aktif yang maka bisa dimasukan kedalam jenis bermain games dan olahraga.
Dimana dalam permianan ini menuntut anak untuk menggunakan kemampuan motorik
kasarnya dan kemampuan kognitifnya, walaupun permainan ini tidak harus selalu
dipertandingkan akan tetapi dalam satu waktu permainan ini juga bisa
dipertandingkan oleh banyak anak. Dalam permainan ini juga anak dituntut untuk
dapat berfikir secara aktif dan menggunakan fisik secara aktif,yang berfungsi
untuk mengembangkan kemampuan motorik anak dan mengembangkan kemampuan
intelegensi anak. Seperti yang menurut Yunus abidin (2009:28) bahwa fungsi
bermain itu diantaranya adalah:
1) Mengembangkan
kemampuan motorik anak, dimana anak menyeimbangakan gerakan fisik dengan
fikiran mereka. Ini berarti bermain melompat dadu sangat berguna bagi anak
untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.
2) Mengembangkan
kemampuan intelektual (kognitif0 , dimana dalam bermain melompat dadu angka
anak diberikan kesempatan untuk menggunakan indra pendengaran dan penglihatan.
Menyeimbangakan antara indra penglihatan dan kemampuan berfikir mereka dengan
cara mnebak huruf yang dilemparkan lalu mnyeimbangkan banyak angka dengan aktivitas
melompatnya.
Maka
jenis permaian melompat dadu angkat dapat dikategorikan sebagai permaian games
atau olahraga yang dapat mengembangkan kemampuan motorik dan kemampuan daya
berfikir anak.
Selain
itu juga beberapa asumsi perkembangan kognitif anak dalam bermain menurut
Piaget (Yunus abidin.2009:33)
“Pada
saat anak bermain, mereka akan mengasimilasi berbagai ide dan pikiran baru.
Ketika informasi atau situasi yang diketahuinya tidak sejalan dengan apa yang
mereka telah ketahui, anak akan mengalami keputusasaan (disequilibrium). Pada
saat itu anak akan mencoba mnguasai informasi tersebut melauli proses akomodasi
(mengadaptasi informasi tersebut dengan infprmasi yang ada sebelumnya )
sehingga akan terbentuk pola pemahaman baru pada anak (equilibrium)”
“Lebih
jauh piaget yakin bahwa bermain merupakan aktivitas asimilasi utama anak
mengintegrasikan realitas dialami kedalam struktur mentalnya, secra praktis
menghasilkan bentuk ide-ide baru,dan membangun makna atas pengalamanya
tersebut. Melalui bermain, anak intuitif mengekspresikan berbagai elemen
pengalamannnya yang tidak sejalan dengan pengetahuan awalanya menjadi sebauah
pengetahuan siap barunya yang akan digunakan untuk menginterpretasikan dan
mengekspresikan makna”
Berdasarkan
karakteristik proses diatas maka bermain melompat dadu angka ini juga bagian
yang akan memberikan peran terhadap proses pembentukan pengetahuan baru bagi
anak dalam hal ini pngetahuan kognitifnya. Sebelkumnya anak hanya mengetahui
bahawa nama-nama angak-angka itu bagi mereka dalah sebuah niali perhitungan
yang dimana sebelumnya mereka tidfak mngenal bahwa angka itu memiliki lambang
masing-masing ini meruppakan proses bagian dari asimilasi dan skema (pengalaman
/pengetahuan awal). Setelah itu melanjut pada proses kognitif selanjutnya dengan
melempar dadu yang berisikan lambang-lambang angka yang harus mereka kuasai,
mereka akan menyatukan pengetahuan awal dengan pengetahuan baru yakni bahwa
setiap angka memilikin lambang dengan melibatkan aktivitas fisik ini merupakan
proses akomodasi. Dan terakhir anak aakan menyeimbangakn pengetahuannnhya itu
dan mempertahankannya dalam kemampuan logis mereka dan menjadi pngetahuan baru
dan ini merupakan proses equilibrium.
3. B Ui Coba Permaian
Pada
tahap awal diujicobakan permainan ini kepada anak umur 3 tahun, karena jenis
permainan ini dapat diperkenalkan pada anak umur 3 tahun walaupun hanya sebatas
memperkanalkan permainnya bukan untuk menanamkan kemampuan supaya harus
dimiliki anak. Selain itu juga karena anak umur 3 tahun ini sudah memiliki kmampuan
dalam mngetahui angka-angka antara 1-5.
Uji
coba dilakukan diluar ruangan yakni out door, karena agar menyatu dengan alam
sekitar sehingga anak tidak bosan dan tidak jenuh dalam melakukan permainnya.
Sebelum
menginjak pada permainan tahap awalnya, anak diatany untuk bercerita apakah dia
tau angka berapa saja, ternyata anak menjawab mngetahui hingga angka 1-5 dengan
cara mnyebutkannya satu persatu walaupun tanpa disuruh. Lalu anak diajak untuk
bermain langsung :
Pertama
anak
diajak untuk melempar dadunya
Disini
terlihat bahwa anak sangat antusias dan senang dalam melempar dadu karena
mungkin ini adalah merupakan suatu kegiatan yang ajaib bagi nmereka harus
melempar-lempar benda.
Kedua,
anak setelah melempar dadu diajak untuk menyebutkan angka dadunya
Disini nampak telihat anak sedang serius berfikir, mungkin ini
merupkan proses pengembangan kognitifnya.
Ketiga
setelah menyebutkan angka yang ia dapatkan maka ajaklah untuk melompat sebanyak
angka yang ia sebutkan


Anak
telihat senang dengan melompat yang ia lakukan, tidak nampak raut muka yang
sedihb atay bingung bahkan bosan yang terlihat raut muka yang mneyenangkan.
Hasil Wawancara
Nama
anak : Sigit Suhada
Umur
: 3 tahun
Pertanyaan
:
Sigit
tau angka berapa aja ?
Jawaban
anak :
Dede
mah tau angka 1 2 3 4 5
Pertanyaan
:
Yang
angka satu yang mana ya? (sambil menunjukan dadu angka)
Jawaban
anak :
Yang
ini (menunjukan lambang bnilangan angka 1 )
Pertanyaan
:
Tadi
senang gak main lempar dadu sama melonpat ?
Jawaban
anak :
Senang ko
Sigit
tau sekarang yang mana yang angka 1 ?
Jawaban
anak :
Iya
yang warnanya merah (sambil menunjukan dadu)
BAB 4 KESIMPULAN
1) Bermain
melompat dadu angka adalah merupakan sejenis prmainan games olah raga, dimana
anak melempara dadu angka dan menyebutkannya kemudian hasilnya ia melompat
sebanyak angka yang ia sebutkan. Secara rinci proses bermainnya Anak
melemparkan dadu sesuai dengan keinginannya. Setelah dilempar, mintalah anak
untuk menyebutkan bilangan tersebut.Lalu suruhlah anak untuk melompat sebanyak
angka yang ia sebutkan. Jika benar maka berilah kesempatan pada anak untuk
menunjukan lambang bilangannya pada angka dadu tersebut.
2) Bermain
melompat dadu angka dapat mnenganlakn lambang bilangan kepada anak, disini anak
akan mngenal angka melalui dadu yang ia lemparkan terlebih dahulu lalu
menggunakannya dalam lompatan-lompatan yang harus ia lakukan. Bermain lompat
dadu angka ini dapat diperkenalkan mulai anak usia 3 tahun. Dalam permianan ini
anak terlihat nampak bahagia dan senang karena permianan ini mudah dimengerti
anak.
DAFTAR
PUSTAKA
Abidin, Yunus. 2009. Bermain Pengantar Bagi Penerapan Beyond
Centres And Circle Time (BCCT). Bandung: Rizqi Press
Suyanto, Slamet.2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
Yogyakarta; Hikayat Publising